5 Ciri Terjadinya Interaksi dengan Sosok Makhluk Astral

5 Ciri Terjadinya Interaksi dengan Sosok Makhluk Astral – Walaupun akal yang terdogma oleh bermacam dongeng sering- kali mengajak akan mengingkarinya, tetapi janganlah takut Kamu hendak menemukan balasan sangat jujur dari lubuk batin yang sangat dalam. Itu juga bila ingin membenarkan dengan penuh kejujuran serta kesahajaan. Selanjutnya ini isyarat terbentuknya interaksi wujud insan astral

5 Ciri Terjadinya Interaksi dengan Sosok Makhluk Astral

 Baca Juga : 6 Benda yang Biasa Menjadi Tempat Tinggal Makhluk Halus 

Indera Perasa Kulit

ghostsstory – Dalam perihal ini artinya merupakan kulit serta bulu lembut pada pori- pori kulit kita. Kulit selaku salah satu dari panca indera kita, memiliki tingkatan sensibilitas relatif lebih sensitif dibandingkan indera- indera yang yang lain.

Kamu pasti sempat hadapi peristiwa di mana bulu lembut ataupun bulu bulu halus seketika terasa merinding. Perihal ini diakibatkan terdapatnya pergantian temperatur dengan cara seketika jadi dingin, ataupun terdapat hembusan hawa dingin. Bulu gitok pada bagian tengkuk kita tercantum mempunyai sensibilitas yang lebih sensitif. Tidak hanya hawa dingin, Kamu pula dapat merasakan hawa hangat. Pertanda itu tiba dari luar diri kita.

Ini tanda- tanda terdapatnya interaksi lebih intens dengan insan astral. Tetapi tidak semacam aroma harum, isyarat ini tidak bisa dijadikan referensi, dari bangsa mana astral yang terletak di dekat Kamu. Dapat jadi kakek moyang dapat pula dari sejenis lelembut, jim priprayangan, setan bekasakan. Pertanda itu ialah insiden amat lazim serta alami terjalin bila serta di mana saja terletak sebab ialah kenyataan mahluk astral senantiasa ada di mana- mana.

Sekalipun memiliki watak bentuk yang berlainan, antara orang dengan transendental mistis being tidak bisa dipisahkan. Banyak sekali macam transendental mistis being yang terletak dalam format yang serupa dengan bangsa orang, ialah format wadag ataupun raga. Tetapi sedemikian itu banyak pula transendental mistis being yang hidupnya terletak dalam format astral, format abnormal, ataupun format non- fisik. Penunggu dimensi- dimensi itu dapat silih berhubungan dalam kandungan keseriusan serta mutu yang berbeda- beda.

Yang sangat berarti kita janganlah mengutip kesimpulan dini, menyangka rasa merinding itu ialah kedatangan insan lembut yang hendak mengusik kita. Satu perihal yang tentu itu jadi tanda- tanda kalau tidak jauh dari tempat kita terletak terdapat insan lain tidak hanya diri kita. Sapalah mereka dengan penuh rasa welas asih dengan bahasa serta perkataan sebisa Kamu ucapkan. Ialah inti dari perkataan yang Kamu ucapkan merupakan bahasa kasih yang umum, yang berawal dari bunga teleng ing ati, fibrasi yang berkembang dari dalam batin Kamu.

Aroma Sedap dan Harum

Sejenis cendana, dupa, kemenyan, wangi bunga- bungaan; mawar, kanthil, kenanga, melati, bunga setaman, nikmat malam, kusen cendana, bau daun sirih, dsb. Macam aroma itu ialah tanda- tanda hendak kehadiran transendental mistis being tidak jauh dari tempat kita terletak.

Aroma wewangian semacam pengarang ucap di atas, ialah cirikhas makhluk astral dari golongan orang( kakek moyang), ataupun kategori yang lebih besar( bidadari/ widhodari), istri raja gung binatara, ataupun banyak orang yang mempunyai bagian keluhuran besar. Sedangkan terdapat pula kakek moyang yang mempunyai cirikhas misalnya aroma klembak, nasi liwet, madu, dst. Tiap- tiap kakek moyang mempunyai cirikhas aroma, apalagi terdapat yang beraroma semacam malam( parafin) rebusan petarangan kumbang madu.

Aroma pula menandai apa yang digemari ataupun kerap dipakai seorang ketika hidupnya dahulu. Misalnya Mbah Ageng ataupun Ki Metaram Ahli Nujum Sri Baginda HB IX kehadirannya diisyarati dengan aroma menyan. Sedangkan itu, Baginda Mangkunegoro memiliki aroma khas bunga mawar- melati serta kusen cendana.

Cirikhas KRK merupakan aroma bunga setaman yang meninggalkan sisa aroma amat harum sepanjang 4- 5 jam dari kehadirannya. Yang Agung Baginda Aji Sulaeman serta YM Baginda Aji Parikesit raja Kutai Kertanegara angkatan 17- 18 mempunyai aroma khas cendana dupa. Beberapa orang era saat ini banyak pula yang beraroma kapur barus ataupun kamper yang sedemikian itu menusuk hidung. Paling utama untuk orang yang dikala matinya ditaburkan serbuk kamper.

Hendak namun banyak pula kakek moyang yang aromanya biasa- biasa saja, tidak kokoh, tidak wangi tidak pula menebar aroma tidak nikmat. Walaupun aroma wewangian bisa dijadikan referensi selaku tanda- tanda kehadiran kakek moyang ataupun transendental mistis being bangsa orang, tetapi terdapat dispensasi ialah bau harum bunga kemuning yang sedemikian itu menyebar serta menusuk hidung.

Itu tanda- tanda insan astral sejenis batari( insan astral bermaksud wanita menawan nan memesona yang kerap bersuamikan bangsa orang). Apakah Kamu berkeinginan? Agaknya seperti itu penyebabnya mengapa sejenis batari senang dengan tumbuhan tumbuhan kemuning.

Aroma Tak Sedap

Seluruh berbagai aroma yang tidak nikmat. Misalnya bau bangkai, bau ketela pohon bakar, bau pete/ jengkol, bau kotoran ataupun sejenis feses, bau anyir, amis semacam darah, bau got, bau- bau busuk. Ini tanda- tanda kedatangan bermacam berbagai tipe lelembut. Tiap- tiap lelembut mempunyai cirikhas aroma masing-masing.

Ketela pohon bakar merupakan cirikhas bau gendruwo ialah insan lembut dengan identitas tingginya menggapai 3 m apalagi terdapat yang lebih, badannya mendekati primata, wajah serta rambut menyamai kombinasi antara wajah raja hutan dengan anjing, mungkin insan ini mempunyai gen ataupun kromosom yang dekat dengan bangsa orang.

Teruji gendruwo dapat membuntingi seseorang perempuan. Terdapat lagi misalnya bau pesing( bau air kemih kering) menunjukkan kehadiran wewe( istri gendruwo). Bau pesing merupakan aroma yang berawal dari popok bocah wewe. Sebaliknya bau jengkol, pete, ialah cirikhas kehadiran siluman di dekat tempat kita terletak. Bau jengkol serta pete ialah salah satu tanda- tanda sangat cermat buat mengukur tingginya aji- aji yang dipunyai insan lembut yang memiliki aroma itu.

Aroma pete serta jengkol menunjukkan lelembut yang terdapat di dekat kita mempunyai aji- aji yang lumayan besar. Bau jengkol ataupun pete gampang ditemui di mana- mana. Bila Kamu mau meyakinkan sendiri, ada posisi yang sempurna buat meyakinkannya. Ucap saja misalnya di sejauh tol Cipularang( Cikampek- Purwakarta- Padalarang), persisnya sejauh rute Gunung Hejo( terdapat pada kilometer 97- 67). Bau jengkol serta pete itu berawal dari area kraton siluman yang mempunyai keahlian besar yang terletak di sekeliling Gunung Hejo. Persisnya terletak di sisi kiri deret tol Bandung arah Jakarta kilometer 97 s/ d kilometer 70.

Ataupun di sisi utara tempat peristirahatan kilometer 97. Sekalipun Kamu menghidupkan AC serta menutup kaca mobil rapat- rapat, bau jengkol serta pete amat menusuk itu senantiasa bisa mendobrak ke dalam ruangan alat transportasi Kamu. Untuk para pembaca berakal yang memiliki sipat kandel selevel kesusastraan bedati, ajian sekar jagad, serta ajian kalacakra yang asli( kw- 1), hendak gampang sekali melenyapkan bau jengkol itu cuma dalam durasi kurang 1 menit. Lain lagi dengan tipe kuntilanak mempunyai bau yang memuakkan, amis semacam darah busuk berbaur bau got. Yang nyata, lelembut yang terkategori“ kategori dasar” ataupun kotor ialah setan bekasakan, jim priprayangan, hantu, makhluk halus, baunya amat tidak nikmat membuat perut terasa mual.

Fenomena Alam Spesifik

Kejadian alam umumnya jadi tanda- tanda hendak kedatangan kakek moyang besar. Selaku ilustrasi di antara lain merupakan datangnya hembusan angin yang lumayan kokoh, tiba- tiba, setelah itu antap sedemikian itu saja serta atmosfer kembali dalam kesunyian. Umumnya jadi sesuatu tanda- tanda kedatangan kakek moyang( besar). Insiden ini kerap terjalin pada dikala melakukan dawuh/ perintah kakek moyang. Ataupun pada dikala Kamu melakukan sesuatu seremoni besar. Tidak tidak sering jadi tanda- tanda dikala terjalin interaksi dengan para kakek moyang besar anak negeri. Misalnya kedatangan Prabu BW 5, KRK, dan lain- lain.

Tanda- tanda itu terjalin pula pada dikala bolosewu mendampingi dalam sesuatu ekspedisi. Sedangkan itu Panembahan Bodho( saudara Majapahit) tandanya bisa berbentuk angin cepat yang membimbing sejauh ekspedisi kebatinan. Di dikala kondisi khusus, tanda- tanda bisa berbentuk hujan amat- sangat rimbun diiringi bahana halilintar yang sedemikian itu hebat mengitari kita, selaku tanda- tanda Panembahan Bodo ikut njangkung serta njampangi dalam sesuatu kegiatan ataupun profesi besar. Sedangkan Ki Ageng Lulur Wonoboyo serta Baginda MN kehadirannya diiringi tanda- tanda terjalin hentakan amat kokoh sampai terasa menggetarkan tanah semacam guncangan alam.

Sedangkan itu Panembahan Senopati serta Kjg Baginda Agung terdapat tanda- tanda spesial berbentuk pancaran tenaga ke seluruh arah yang terasa amat kokoh diiringi wangi bunga telasih. Adapula yang berbentuk kejadian awan yang senantiasa menaungi di atas jalur yang kita lalui, alhasil suasananya jadi berawan yang memayungi sejauh ekspedisi kebatinan kita. Tanda- tanda istimewa terdapat pada Yang Agung Baginda Sulaeman, ialah berbentuk pelangi. Timbulnya pelangi amat tidak lazin sebab kemunculannya tanpa diiringi hujan serta serangan cahaya mentari.

Insiden itu jadi cirikhas pada dikala dia lagi njangkung serta njampangi. Sering- kali berbentuk cincin pelangi dengan bundaran berdiameter kurang lebih 2 m. Misalnya terjalin pada dikala ekspedisi hawa dari Kutai mengarah Jakarta, cincin pelangi itu nampak senantiasa mendampingi di sisi pesawat. Seluruh insiden itu gampang saja dirasakan oleh siapapun bila telah terbiasa dalam deret“ laris” kebatinan yang pas ataupun cocok & benar.

Tidak hanya sebagian ciri di atas, misalnya pada dataran air seketika timbul gelombang yang lumayan kokoh meski tidak terdapat serangan angin. Pertanda ini selaku salah satu tanda- tanda hendak kedatangan kakek moyang dengan energi daya supra terkategori besar. Misalnya pada dikala Kamu melaksanakan sepi, mesu budhi, ataupun khalwat di sesuatu tempat dengan arti maneges pada para pelopor. Insiden yang lain misalnya terjalin awan yang turun dengan cara kilat, kadangkala membuat bentuk yang mempunya arti selaku pertanda terdapatnya tabir abnormal yang jadi sekat antara format wadag dengan format yang kekal.

Suara Misterius

Terdengar cemas suara- suara yang terasa bawa fibrasi misterius, keramat. Adapula terdengar suara- suara amat asing di kuping Kamu. Walaupun terbentuknya pendek tetapi sedemikian itu berarti. Suara jadi terasa asing, sebab tadinya tidak sempat terdengar di format wadag. Ataupun indera badan Kamu belum sempat mengikuti suara itu tadinya.

Suara- suara abnormal ataupun amat sangat jarang serta terasa asing terdengar di kuping kita umum dirasakan oleh pelakon khalwat. Insiden itu terjalin sebab cara khalwat sudah menggapai pada pemahaman hati. Hati serta sukma pelakon khalwat lah yang mengikuti suara- suara itu serta setelah itu sukses ditransfer ke kuping fisiknya. Dalam kondisi siuman ragawi, tidak lagi tidur, tidak khalwat, dengan cara tidak terencana kita mengikuti kabur suara gending di tengah malam sampai dini hari.

Bisa jadi di antara para pembaca yang berakal pada dikala datang tengah malam mengikuti suara klonengan pendamping reyog terdengar kabur lenyap serta timbul berawal dari arah area Pandan Simo sampai Tepi laut Trisik area Bantul serta Kulonprogo. Buaian suara itu berawal dari kegiatan astral dari format lain. Tujuannya bukan buat mengusik bangsa orang, melainkan mereka lagi menempuh kegiatan kehidupannya sendiri.

Bisa jadi saja kegiatan mereka itu selaku salah satu wujud mensyukuri atas seluruh nikmat serta bantuan alam sarwa. Untuk yang sempat ataupun lagi bermukim di Jogja, agaknya sempat mengikuti kabur suara marching band pada jam- jam khusus misalnya jam 04. 00– 05. 30 pagi berawal dari area timur Kota Jogjakarta. Telah puluhan tahun lamanya pengarang mulai mengikuti suara misterius itu.

Bila di datangi pangkal suara itu di area dekat Bandara Adisucipto malah terdengar terus menjadi menghindar serta lenyap. Saking penasarannya, hingga sesuatu kala mau sekali ketahui apa yang sebetulnya terjalin. Walhasil nyatanya suara itu berawal dari kegiatan astral. Di dikala perang kebebasan sempat terjalin pemboman yang dicoba oleh angkatan Belanda kepada Angkatan Udara yang lagi melaksanakan kegiatan marching band.

Akhirnya satu pleton Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan udara(AU) era kebebasan yang lagi melaksanakan kegiatan marching band itu segenap berpulang. Suara itu bukan rekaman alam atas insiden era kemudian( aku sedang belum mengerti dengan“ filosofi” ini), tetapi benar- benar ialah kegiatan yang dicoba pada dikala ini oleh para bahadur yang gugur di era perang kebebasan. Supaya biar jadi pepeling untuk angkatan bangsa dikala ini.